di ambon mengadakan perlawanan kepada belanda tahun 1817 di pimpin oleh thomas matulesi (pattimura) dikenal dengan sebutan….
Jawaban
Jawaban: Kapitan Pattimura
Untuk lebih jelasnya, yukk pahami penjelasan berikut ini
Perlawanan rakyat Nusantara datang dari wilayah Maluku yakni di Ambon yang menentang Belanda yang menguasai kembali Maluku. Perpindahan kekuasaan dari Inggris ke Belanda, membuat rakyat Maluku khawatir bahwa kekejaman Belanda kan terulang kembali.
Hal ini pun benar-benar terjadi, beberapa kebijakan yang sempat dihapus oleh Inggris diterapkan kembali oleh Belanda. Kebijakan ini banyak memberatkan rakyat seperti monopoli perdagangan yang diperketat, penyerahan wajib hasil bumi, wajib mengikuti kerja rodi, penyerahan ikan asin, dendeng, dan kopi.
Setelah itu, diadakanlah musyawarah dan konsolidasi kekuatan dimana pada forum tersebut disetujui bahwa Thomas Matulessy dikukuhkan sebagai Kepiten besar yang akan memimpin perjuangan. Kemudian beliau dikenal sebagai Kapiten Pattimura
Dengan demikian, Thomas Matulesi (pattimura) dikenal dengan sebutan Kapiten Pattimura
Pertanyan Lain :
- Pasukan Sekutu yang bertugas ke Indonesia adalah tentara kerajaan Inggris yang terbagi menjadi dua wilayah
- tokoh empat serangkai sebagai pendiri organisasi pusat Tenaga Rakyat
- Jelaskan 2 faktor yang melatarbelakangi terjadinya pergerakan nasional
- Tokoh yang mewakili Indonesia dalam Perundingan Linggarjati adalah
- Bangsa Indonesia tidak menerima begitu saja pengaruh budaya India
- Dari sejarah Sumpah Pemuda dapat kita ambil maknanya nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa dan membuktikan bahwa ternyata berbagai perbedaan dapat disatukan
- Tanah adalah milik negara, maka rakyat harus menyewa tanah kepada negara. Hal inilah yang melatarbelakangi sistem sewa tanah pada masa pemerintahan
- Salah satu pengaruh kedatangan agama Hindu-Buddha di Indonesia berasal dari temuan Yupa. Informasi yang dapat diketahui dari yupa adalah
- Organisasi-organisasi kemiliteran yang dibentuk pada masa pendudukan Jepang berpengaruh besar bagi bangsa Indonesia setelah kemerdekaan